Dunia konstruksi telah berubah. Berbagai inovasi diciptakan demi pembangunan kontruksi yang lebih kuat, tahan lama serta lebih ekonomis. Salah satu inovasi yang hadir dan menjadi solusi dalam pembangunan atap bangunan adalah atap baja ringan. Teknologi atap baja ringan disukai banyak orang karena menjawab beberapa masalah yang kerap terjadi pada atap konvensional, salah satunya yaitu ketahanannya pada rayap dan harga yang lebih ekonomis.
Kelebihan atap baja ringan ini menjadikannya primadona untuk masyarakat yang ingin membangun rumah baru dengan budget terbatas. Selain itu, atap baja ringan juga lebih praktis ditunjang dengan pemasangan yang cepat dan mudah. Keunggulan tersebut dapat berefek pada berbagai hal. Dampak yang paling nampak adalah sumber daya berupa biaya dan waktu jadi lebih hemat.
Namun di sisi lain, atap konvensional dari rangka kayu juga tidak boleh dianggap sebelah mata. Rangka atap kayu pun memiliki keunggulan yang tidak ada pada atap baja ringan. Salah satunya yaitu keamanan rangka kayu dari bahaya tersengat listrik karena kayu adalah isolator. Pada kayu yang berkualitas tinggi seperti jati dan ulin, ketahanannya dapat mengalahkan atap baja ringan dari segi kekuatan dan tahan tahan.
Kedua teknologi atap ini memiliki kelebihannya masing-masing dimana setiap keunggulan tersebut sering kali menempatkan kita pada dilematis untuk memilih. Oleh karena itu, berikut ini akan disajikan perbedaan kayu dan atap baja ringan dalam beberapa variabel untuk memudahkan Anda:
Harga
Variabel pertama adalah membandingkan harga antara kayu dengan baja ringan. Harga baja ringan saat ini terbilang lebih hemat dibandingkan rangka kayu. Mengapa? Variabel pembentuk harga ini salah satunya adalah hukum permintaan dan penawaran. Apabila permintaan tinggi sementara sumber daya yang tersedia untuk ditawarkan lebih rendah, maka harga barang jadi mahal. Itulah yang kini terjadi pada harga kayu. Tidak dipungkiri bila peminat kayu masih tergolong tinggi. Banyak orang yang masih menyukai kayu untuk atap rumah mereka dibandingkan baja ringan.
Sementara di saat yang sama, ketersediaan kayu saat ini tidak semelimpah dahulu. Kayu jadi lebih langka karena maraknya pembalakan liar dan alih hutan menjadi kebun sawit. Belum lagi dengan bencana kebakaran hutan yang nyaris terjadi setiap tahunnya. Kondisi-kondisi tersebut menyebabkan kayu semakin langka sehingga harganya jadi lebih mahal. Di satu sisi lainnya, baja ringan memiliki penawaran yang cukup tinggi karena dapat terus diproduksi secara kimiawi dalam pabrik-pabrik. Permintaan pasar yang tinggi masih mampu dipenuhi oleh penawaran yang tinggi juga sehingga harga di pasar masih tetap terkendali.
Kekuatan
Dari segi kekuatan, secara garis besar keduanya memiliki potensi yang sama bagusnya. Kayu memiliki kekuatan yang sama bahkan lebih kuat dibanding baja ringan untuk kayu jati dan ulin. Kayu ulin bahkan dijuluki kayu besi karena kekuatannya yang luar biasa. kayu ulin juga memiliki struktur yang rapat dan keras sehingga tahan rayap.
Pada baja ringan, kekuatannya juga cukup baik untuk menopang beban penutup atap rumah. Hal tersebut karena baja ringan dibuat dari campuran besi dan logam-logam lainnya dengan perhitungan yang detail sehingga menghasilkan kekuatan yang sesuai dengan kebutuhan. Bila dibandingkan dengan kayu kualitas biasa, bukan kayu jati dan ulin, baja ringan lebih kuat.
Ketahanan
Ketahanan berbicara tentang keawetan. Faktor yang membuat awet tidaknya adalah apakah kedua bahan tahan karat dan tahan rayap. Baja ringan memiliki kedua sifat tersebut. Bahan logam tidak mungkin dimakan rayap sehingga aman dari pengkroposan. Baja ringan juga tahan karat karena dilengkapi cat pelapisan anti karat. Di sisi lain, kayu memiliki ketahanan terhadap karat karena berasal dari bahan yang alami. Namun kayu sangat rentang pada serangan rayap.
Teknik pemasangan
Dari segi teknis, pemasangan kayu terbilang lebih mudah karena tidak membutuhkan skill khusus dan hampir semua tukang mampu melakukannya. Berbeda dengan atap baja ringan yang memiliki beberapa teknik pemasangan yang berbeda untuk membuat sambungan, mengebor dan membaut, bahkan saat pemotongannya harus hati-hati dan presisi.
Daya hantar listrik
Kayu bersifat isolator. Inilah keunggulan mutlak yang dimiliki kayu dan tidak dimiliki baja ringan. Kayu sangat aman dari daya hantar listrik. Berbeda dengan baja ringan yang bersifat konduktor sehingga mampu mengalirkan listrik. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa siasat untuk mencegah listrik mengaliri baja ringan. Instalasi kabel listrik harus dibungkus pipa paralon yang bersifat isolator agar baja ringan aman dari energi listrik.
Kemampuan menopang beban penutup atap
Untuk baja ringan, kemampuan topangnya terbatas. Baja ringan tidak boleh diberikan penutup atap dari bahan yang terlalu berat seperti genting karena dapat roboh dan membahayakan penghuni. Berbeda dengan kayu yang masih mampu menopang berat genting asalkan perhitungan jumlah kayu dan konstruksi pemasangannya sesuai dengan beban.
Keyword: Atap baja ringan