Atap baja ringan memang diciptakan sebagai inovasi dalam konstruksi di Indonesia. Banyak kelebihan-kelebihan yang ditawarkan oleh atap baja ringan dimana kelebihan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh sistem atap konvensional seperti kayu dan genting. Namun, kita tetap perlu untuk waspada terhadap hal-hal yang dapat merusak atap baja ringan. Dengan mengetahui sebab-sebabnya, kita dapat menyiapkan langkah preventif untuk menghindari kerusakan tersebut dan merawat atap baja ringan. Berikut ini adalah 2 hal yang harus diwaspadai:
1. Baja ringan berkarat
Pengkaratan adalah musuh pertama yang menjadikan baja ringan tidak awet. Pengkaratan menjadi awal mula kerusakan pada lapisan permukaan yang kemudian terus menembus ke dalam struktur baja ringan. Kita tidak bisa menyepelekan pengkaratan ini. Baja ringan yang berkarat akan berkurang kekuatannya. Ketika hal itu terjadi, baja ringan jadi mudah patah dan tidak mampu menahan beban seberat seharusnya. Atap rumah berpotensi ambruk dan sangat membahayakan penghuninya. Kerugian materi bahkan nyawa dapat terjadi.
2. Salah pemasangan konstruksi
Selain berkarat, salah memasang rangka baja ringan dapat menjadi penyebab baja ringan cepat rusak. Kesalahan konstruksi menyebabkan rangka baja ringan menahan beban tidak sesuai kapasitasnya, tidak seimbang ataupun kurang kokoh. Hal ini menyebabkan baja ringan lepas sambungan, patah ataupun kerusakan lainnya.
Ingin tahu cara merawat atap baja ringan?
Dari dua hal yang diuraikan sebelumnya, kita perlu menyiapkan langkah preventif untuk merawat atap baja ringan, sebagai berikut:
1. Usahakan tidak terkena hujan terlalu sering dan lama
Air hujan mengandung senyawa yang menyebabkan pengkaratan pada logam. Baja ringan tidak didesain untuk terpapar hujan terlalu sering dalam intensitas tinggi karena dapat mengikis cat pelapis anti karatnya. Sehingga, sebelum baja ringan dipasang, sebaiknya amankan terlebih dahulu dengan membungkusnya menggunakan plastik ataupun terpal agar terhalang dari air hujan.
2. Ketika menyimpan atap baja ringan, letakkan miring agar air tidak menggenang
Kita perlu memperhatikan juga bagaimana cara penyimpanannya untuk merawat atap baja ringan sebelum dipasang. Untuk menghindarkan baja ringan dari kontak dengan air hujan terlalu sering, selain menutupnya dengan terpal atau plastik, kita perlu memperhatikan bagaimana posisi meletakkannya. Sebaiknya baja ringan tidak diletakkan mendatar atau horizontal dengan tanah karena dapat memberikan ruang air hujan menggenang di sela-selanya. Sehingga letakkan baja ringan dalam posisi miring agar air hujan mengalir ke tanah, bukannya menggenang dan merusak lapisan anti karatnya.
3. Sebaiknya memasang atap baja ringan di musim kemarau
Pengkaratan karena air hujan merupakan masalah yang cukup serius dan perlu dihindari dalam rangkaian tips merawat atap baja ringan ini. Setelah memperhatikan cara penyimpanan, maka selanjutnya adalah waktu pemasangannya. Butuh beberapa hari untuk mengerjakan kerangka atap baja ringan ini sebelum ditutup oleh genting atau jenis atap lainnya, sehingga potensi baja ringan terpapar panas dan hujan sangat tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pada musim kemarau dimana intensitas hujan sangat rendah bahkan tidak ada. Hal tersebut dapat menurunkan peluang baja ringan berkarat lebih besar.
4. Jauhkan dari larutan asam
Larutan asam dapat menjadi sebab baja ringan berkarat, sehingga tips merawat atap baja ringan berikutnya adalah menjauhkannya dari segala jenis larutan yang mengandung asam. Larutan asam biasanya terkandung pada sabun pel, sabun pembersih dan sebainya.
5. Usahakan tidak berkontak langsung dengan cairan semen
Bila larutan asam lebih mudah dihindarkan karena tidak ada kebutuhan yang bersinggungan dengan konstruksi, lain halnya dengan semen. Cairan semen sangat erat dan dekat dengan konstruksi. Hampir seluruh proses dasar membutuhkan semen sebagai perekat bangunan. Namun, cairan semen ini perlu dijauhkan dari baja ringan karena kandungannya dapat merusak lapisan cat anti karatnya. Bila membutuhkan semen di dekat baja ringan, sebaiknya lapisi baja ringan dengan plastik atau terpal agar semen tidak berkontak langsung dengan permukaan baja ringan.
6. Perhatikan penggunaan alat-alat kerja dan ketika memotong
Goresan benda tajam dapat merusak cat anti karat baja ringan. Hal itu dapat terjadi saat pekerjaan memotong, membaut, ataupun saat memindahkan baja ringan. Sehingga kita perlu berhati-hati, agar jangan sampai ada goresan yang merusak lapisan cat anti karatnya. Bila terjadi goresan, kita harus jeli apakah goresannya merusak lapisan cat atau tidak.
7. Berikan pelapis cat anti karat
Melanjutkan dari poin nomor 6, yaitu mengecat ulang baja ringan dengan cat anti karat. Pengkaratan baja ringan adalah musuh yang harus diwaspadai dan senjata kita yaitu dengan cat anti karat di seluruh permukaan baja ringan. Sebetulnya rangka baja ringan sudah memiliki cat anti karat ini semenjak produksinya, tetapi berbagai proses penyimpanan dan pemasangannya membuat cat tersebut dapat mengelupas dan menjadi sumber tumbuhnya karat. Oleh karenanya, apabila sudah mendeteksi adanya cat yang mengelupas, terkikis atau rusak, sebaiknya cepat-cepat melapisinya dengan cat baru.
Keyword: Merawat atap baja ringan